Pages

Minggu, 23 September 2007

Kenangan Sesaat, Ayahanda Rizal

Minggu, 23 September 2007
Sebenarnya saya tidak mengenal Ayahanda Rizal, saya baru melihat beliau minggu kemarin (19 Sept) ketika sudah terbaring di rumah sakit. Ada kesan yang baik saat kami menjenguknya, para penjenguk banyak sekali, satu ruangan yang berisi 6 pasien dipenuhi kerabat, tetangga dan keluarga Rizal. Padahal saat itu yang sakit hanya beliau seorang.

Oh ya, Rizal itu teman kantor saya, satu divisi dengan saya. Beberapa hari ia tidak masuk karena menunggui ayahandanya. Sebenarnya ayahandanya harus masuk kamar ICU, tapi keluarga meminta dipindah ke kamar biasa saja agar keluarga dan kerabat bisa leluasa menjenguk dan mendoakan, toh dokter sudah angkat tangan. Kalau di ruang ICU tidak bisa sembarang orang bisa masuk, dan jumlahnya terbatas.

Dalam kesedihan, saya melihat kebahagiaan yang sangat di ruang itu. Tidak ada hal yang paling membahagiakan ketika kita sakit selain banyaknya teman dan kerabat yang datang menjenguk dan mendoakan kesembuhan kita. Dan tidak akan banyak yang menjenguk kita kecuali kita termasuk orang yang baik.

Kami tidak melihat Beliau merasa tersiksa dalam sakitnya, seperti tidur pulas saja, hanya sesekali bernafas panjang dan menggigau. Keluarga, secara bergantian, membisikkan "Allah...Allah...Allah..." ke telinga Beliau. Sesekali ada yang membisikkan "Sudah, keluarga semua sudah ikhlas..."

Waktu itu saya berdoa, "Ya Allah, kalau memang Engkau berikan kesembuhan padanya, segerakanlah. Dan jika memang sudah waktunya Beliau menghadap-Mu, segerakanlah pula"

Beberapa hari setelah kami datang, tepatnya hari Jum'at, 21 September, Beliau menghadap Sang Khalik. Waktu Dwi SMS mengabarkannya, saya dalam bus, perjalanan pulang ke Ponorogo. Subhanallah, kepergian beliaupun di hari yang baik dan pada bulan yang terbaik. Siapa yang tidak ingin berakhir dengan baik begitu ?

(*maaf teman-teman, tulisannya melompat-lompat dan kurang rapi, lain waktu diperbaiki*)

7 komentar:

12duadua © 2014