Pages

Tampilkan postingan dengan label kebangsaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kebangsaan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 05 Oktober 2007

Kebangkitan Indonesia, Kebangkitan Para Bloger

Jumat, 05 Oktober 2007
Terbentuknya sebuah negara yang bernama Indonesia tidak terlepas dari peran komunitas-komunitas penggeraknya. Lahirnya Boedi Oetomo berawal dari sekelompok pemuda pelajar yang melihat kenyataan bahwa bangsa Indonesia masih dilingkupi kebodohan sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terindas dan tidak mempunyai kekuatan menentukan nasibnya sendiri.

Sebagai golongan terpelajar, mereka merasa mempunyai tanggung jawab melepaskan bangsanya dari keterpurukan itu. Sebagai alat perjuangannya mereka mendirikan Boedi Oetomo, wadah untuk mrefleksikan sikap kritis dan keresahan intelektualnya.

Misi utama Boedi Oetomo adalah menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan dikalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan dan mendorong semangat rakyat melalui penerangan-penerangan pendidikan yang mereka berikan.

Pergerakan Boedi Oetomo melahirkan kesadaran kebangsaan rakyat Indonesia terutama di kalangan pemuda pelajar dan mahasiswa. Terbentuklah banyak kelompok-kelompok studi kebangsaan dan organisasi-organisasi pemuda. Pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 diadakan Kongres Pemuda II. Pada penutupan kongres tersebut diucapkan janji setia pada persatuan bangsa yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Yang tidak kalah pentingnya adalah perjuangan para mahasiswa Angkatan'98 yang berhasil melahirkan reformasi di Indonesia. Pergerakan mahasiswa di kampus-kampus dengan kelompok studinya masing-masing menimbulkan kesadaran untuk berubah. Muncullah demonstrasi-demonstrasi mahasiswa di pusat maupun di daerah. Puncaknya pada pendudukan gedung DPR/MPR yang memaksa Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya.

Tiga episode sejarah Indonesia diatas membuktikan bahwa lahirnya kebangkitan Indonesia berawal dari komunitas-komunitas yang terus-menerus berfikir bagaimana bangsa Indonesia keluar dari masalah yang dihadapinya. Periode 1908, Boedi Oetomo berhasil membangkitkan semangat kebangsaan dan kesadaran untuk merdeka yang sudah hilang dari benak rakyat Indonesia karena terlalu lama terjajah.

Periode 1928 berhasil mempersatukan perjuangan pemuda-pemuda Indonesia yang semula masih terpecah-pecah dan bersifat kedaerahan menjadi perjuangan seluruh pemuda Indonesia. Semangat ini kemudian menjadi cikal bakal perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Angkatan'98 yang lahir dari keadaan krisis ekonomi dan pengelolaan negara yang tidak baik. Keadaan sulit pada waktu itu memberi semangat mereka untuk mengadakan perlawanan. Pergerakan Angkatan'98 berhasil menggelindingkan bola salju sehingga para tokoh-tokoh nasional satu persatu ikut bergabung dan mendukung cita-citanya.

Saat ini, banyak masalah yang dihadapi bangsa Indonesia. Kemiskinan, kualitas pendidikan yang rendah, masalah lingkungan, bencana alam, TKI, disintegrasi, ancaman pencaplokan dari negara lain dan masih banyak lagi daftar masalah yang harus diselesaikan bangsa Indonesia.

Di sisi yang lain, perkembangan teknologi internet melahirkan banyak komunitas-komunitas yang umumnya berasal dari kalangan masyarakat terdidik dan mampu secara inteltual. Banyak miling list terbentuk dengan beratus-ratus atau bahkan ribuan tema diskusi.

Terakhir, muncul blog sebagai wadah ekspresi diri dan mencurahkan segala ide dan gagasan. Yang menarik para bloger membentuk komunitas yang bermula dari keinginan untuk kopi darat (kopdar) antar mereka. Kopi darat lama-kelamaan menjadi kegiatan rutin para bloger. Kemudian Kopdar yang awalnya hanya bertemu biasa, lama kelamaan menggagas sebuah aktifitas. Akhirnya, aktifitas tersebut berkembang menjadi aktifitas sosial yang banyak bermanfaat bagi masyarakat.

Baksos Ramadhan MPers 2007 salah satunya. Kegiatan ini dirancang untuk berbagai dengan kaum dhuafa termasuk menyantuni adik-adik di Rumah Cahaya Penjaringan (RCP) yang sudah rutin dilakukan 2 kali setahun. Kegiatan baksos ini antara lain berkunjung ke panti jompo dan panti asuhan, kegiatan dengan anak yatim piatu dan anak jalanan serta Sahur Ont The Road. Sesuai dengan kegiatannya, tema baksos MPers adalah "Jangan Menyerah Karena Kemiskinan".

Kegiatan komunitas bloger Indonesia yang juga menarik adalah "Pesta Bloger 2007" yang rencananya akan dihadiri Menkominfo. Kegiatan ini dilandasi kesadaran para bloger bahwa blog sudah menjadi alternatif untuk bersuara. Banyak jurnal-jurnal yang ditulis bloger menjadi perhatian banyak pihak yang terkait untuk menanggapi atau bahkan memperkarakannya di pengadilan. Tjuan pesta ini adalah untuk menciptakan iklim ngeblog yang positif di Indonesia.

Sudah selayaknya kita berharap pada para bloger dan komunitasnya untuk menjadi penggerak lahirnya Kebangkitan Indonesia Baru yang dapat mensejahterkan seluruh rakyat Indonesia. Semoga harapan ini dapat terwujud.

Kamis, 17 Mei 2007

Pengakuan Menggemparkan

Kamis, 17 Mei 2007

Sebuah pengakuan dari seseorang dapat menggegerkan dunia politik di suatu negara. Lihat saja pengakuan Debora Jean Palfrey (DC Madam), seorang mucikari top di Washington DC. Ia mengaku pelanggannya juga berasal dari petinggi di jajaran pemerintahan Amerika.

Tidak cuma pengakuan, Ia mengancam akan membeberkan semua daftar kliennya, termasuk rekaman telepon, kepada public jika ia tetap dipenjarakan.

Ancaman itu berawal dari tuduhan terhadap dirinya karena melaksanakan praktek pencucian uang. Sang Madam menolak tuduhan itu, ia beralasan semua bisnis yang dilakukannya legal.

Ancamannya tidak main-main. Kabarnya, daftar klien itu sudah bocor ke tangan media. Satu korban telah jatuh, seorang petinggi lembaga donor Amerika (USAID) termasuk salah satu dalam daftar tersebut. Karena tidak bisa mengelak, akhirnya petinggi tersebut mengundurkan diri.

Satu lagi. Amin Rais, salah satu tokoh penting kita, memberikan pengakuan bahwa Ia pernah menerima dana untuk kampanye pencalonannya sebagai presiden dalam pemilu lalu yang jumlahnya menyalahi ketentuan yang diijinkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia juga bersaksi semua pasangan calon presiden juga begitu.

Dalam sebuah dialog di stasiun televisi swasta, Ia mengakui menerima dana Rp 200 juta dari dana non budjeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) untuk dana kampanyenya. Tetapi Ia juga mengetahui semua calon juga menerima dana yang tidak sesuai ketentuan KPU seperti dirinya, bahkan Ia bisa membuktikan ada aliran dana dari Woshington untuk salah satu calon.

Yang mengejutkan, dalam dialog itu Amin juga menyebutkan sebuah fakta. Ia sempat menanyai Jusuf Kalla, darimana dana ratusan miliar untuk biaya kampanyenya. Ternyata, menurut Amin, Jusuf Kalla dan tim suksesnya mendapat suntikan dana dari pengusaha.

Mengejutkan karena, menurut peraturan KPU, setiap pasangan calon hanya boleh menerima dana dari seseorang dengan batas maksimal Rp 100 juta. Nah, berarti pasangan SBY-JK sudah menyalahi aturan KPU itu.

Terus bagaimana ??

Karena menyalahi aturan dana kampanye, pasangan calon presiden dan wakil presiden bisa dibatalkan pencalonannya. Kalau pencalonannya saja sudah batal, berarti statusnya sebagai presiden terpilih saat ini bisa dicabut. Ini menurut seorang anggota KPU yang waktu dialog itu juga menjadi nara sumber.

Kalau berlaku demikian, tentu akan menimbulkan konsekuensi politik yang cukup besar.

Amin Rais lain lagi, Ia mengatakan, "Ini sebuah momentum yang tepat, mari dengan jujur kita akui bersama, meskipun tidak perlu ada pencopotan presiden dan wakil presiden"

Apa yang akan terjadi kemudian, apakah harapan Amin Rais terwujut ? Atau timbul desakan untuk tetap ditegakkannya hukum meski membawa perubahan radikal dan beresiko politik yang sangat besar ? Atau momentum ini berlalu begitu saja dan hilang dari ingatan kita seperti tidak terjadi apa-apa ? Mari kita lihat dan saksikan bersama.






Selasa, 03 April 2007

Indonesiaku Menggapai Mimpi

Selasa, 03 April 2007

Ada perkembangan menarik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Setelah banyak orang merasa bangsa ini berjalan tanpa arah dan tujuan, ketidakpastian menyelimuti setiap langkah dan seolah berjalan dalam lorong yang gelap, Kamis (23/3) Yayasan Indonesia Forum yang diketuai Coirul Tandjung meluncurkan Kerangka Dasar Indonesia Visi 2030.

Layaknya sebuah perjalanan, kehidupan berbangsa dan bernegara kita memang sudah seharusnya mempunyai cita-cita dan tujuan. Mengayun dan menapak langkah akan lebih mantap jika mempunyai tempat yang dituju, semangatpun akan berkobar demi meraihnya. Mengikuti jejak Malaysia dengan Wawasan 2020, Visi Indonesia 2030 menetapkan empat pencapaian utama, yaitu mengupayakan pengelolaan alam yang berkelanjutan, mendorong Indonesia masuk dalam 5 besar kekuatan ekonomi dunia dengan pendapatan perkapita 18.000 dolar AS pertahun, mewujudkan kualitas hidup yang modern dan merata serta mengantarkan sedikitnya 30 perusahaan Indonesia masuk dalam daftar "Fortune 500 Companies".

Secara substansi tidak ada masalah dengan diluncurkannya Visi Indonesia 2030, bahkan dalam setiap periode kepemimpinan sudah seharusnya mempunyai visi. Namun ada beberapa catatan yang selayaknya kita perhatikan terkait dengan Visi Indonesia 2030 dan penggagasnya. Pertama, melihat kondisi kita sekarang ini apakah visi tersebut tidak terlalu optimis, kalau tidak dikatakan muluk-muluk ? Saat ini pendapatan perkapita kita 1.600 dolar AS pertahun, artinya jika mengacu pada visi tersebut, dalam waktu 23 tahun pendapatan perkapita akan naik 8 sampai 9 kalinya, mungkinkah ?

Saya tidak pesimis, tetapi menetapkan cita-cita yang tidak sesuai dengan realitasnya hanyalah sebuah mimpi dan angan-angan belaka. Mimpi yang seindah apapun akan sirna ketika kita bangun dan berhadapan dengan realitas kehidupan yang sebenarnya.

Kedua, ada nama Anthony Salim dalam daftar penggagasnya. Putra mahkota grup bisnis Salim ini mempunyai dosa yang besar terhadap bangsa ini terkait dengan korupsi trilyunan rupiah. Bagaimana kita bisa dipercaya seorang koruptor yang membuat bangsa Indonesia bangkrut, mempunyai cita-cita luhur membangun kembali bangsa ini dari keterpurukan ? Siapa yang menjamin tidak ada agenda khusus dibalik itu ?

Siapa yang tidak kenal grup Salim. Di masa Orde Baru, grup ini termasuk kesayangan Soeharto. Jaringan bisnis menyebar hampir di seluruh Indonesia. Ketika tahun 1997 krisis menerpa bangsa kita, grup Salim menghilang. Pendirinya, Liem Sioe Liong memilih menetap di Singapura, Anthony Salim sendiri mempunyai bisnis di luar negeri.

Setalah 10 tahun berselang, Anthony Salim kembali muncul. Januari lalu bersama pimpinan media masa Jakarta, Athony Salim betandang ke Istana Negara berbincang dengan Presiden. Kejadian itu sempat menjadi perbincangan serius banyak kalangan. Ditengah tekat pemerintah memberantas korupsi, orang yang masuk dalam Konglomerat Hitam bisa masuk Istana Negara dengan leluasanya.

Tidak lama setelah itu, Ia melenggang melewati pintu istana. Tidak tanggung-tanggung, kedatangannya kali ini membawa kerangka Indonesia 23 tahun mendatang.

Aduh...capek...

Baiklah, semua orang berhak mempunyai mimpi, selama mimpi belum dilarang. Abang becak, sopir angkot, pegawai negeri, karyawan swasta, pebisnis, Ketua RT/RW, Lurah, Camat, Bupati sampai Presiden boleh bermimpi. Saudara-saudara kita korban LUSI (Lumpur Sidoarjo) pun boleh bermimpi. Silahkan merangkai mimpi masing-masing dan silahkan berjuang untuk mewujudkannya.


Foto diambil dari :
www.jawapos.co.id, berita
Rabu, 04 Apr 2007, Konglomerat Hitam Kuasai Istana








12duadua © 2014