Pages

Senin, 26 November 2007

Masa Muda

Senin, 26 November 2007
Terkadang, mendengar pengamen bus kota beraksi mendendangkan sebuah lagu sangat mengasyikkan. Meski suaranya parau karena sudah seharian berteriak-teriak menyaingi kerasnya deru mesin, tapi jika pembawaannya pas enak juga didengar.

Seperti Jum'at lalu, dua orang anak muda, satu membawa gitar, satunya lagi menenteng ketipung buatan dari bekas ban dalam yang ditutupkan ke satu sisi paralon. Setelah berbasa-basi sejenak mereka mendendangkan lagu yang sedang ngetop saat saya duduk di sekolah dasar.
Darah muda darahnya para remaja
Yang selalu merasa gagah
Tak pernah mau mengalah
Pikiran melayang, teringat pada dua kelompok anak muda yang selalu membikin keributan karena saling berseteru. Dua-duanya mempunyai keahlian bela diri. Ya, keduanya terhimpun dalam perguruan pencak silat. Merasa yang paling gagah dan terhebat, kudanya saling berantem. Tapi anehnya kok mainnya keroyokan, tidak pernah satu lawan satu.

Anehnya lagi, sebenarnya mereka itu saudara, guru nenek moyangnya satu. Nah pada saat ziarah ke makam guru nenek moyang mereka, selalu muncul keributan. Ada aja sebabnya. Mula-mula saling ejek selanjutnya tawuran masal.
Masa muda masa yang berapi-api
Yang maunya menang sendiri
Walau salah tak peduli
Masa muda memang penuh energi. Gerakannya lincah. Dan semangatnya berkobar-kobar. Karena melimpah, energi tersebut perlu penyaluran. Idealnya, penyaluran itu ke arah yang positif dan berdampak positif bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Rupanya masa muda ideal sudah menjadi mimpi yang semakin sulit untuk terwujud. Banyak penyaluran yang justru membahayakan dirinya dan orang lain. Lihatlah geng motor yang ada di Bandung, buku putihnya mendoktrin anggotanya untuk berani melawan polisi, bahkan harus berani melawan orang tuanya jika suatu saat orang tuanya menghalangi kegiatannya.

Lihat juga geng sekolah di Jakarta, lagaknya seperti preman, main palak dan main rampas. Petuah sang guru sudah tidak mempan lagi mengarahkan limpahan energi dalam track yang "benar". Daya lingkungan luar lebih menarik ketimbang suasana sekolah yang katanya paling indah itu.

Saya sepakat, jika ada orang yang bilang masa muda itu masa untuk mencoba-coba, masa belajar apa saja. Salah tidak apa-apa, kan masih belajar. Tidak masalah berkubang di lumpur yang kotor kalau dengan itu justru akan mengetahui mana yang bersih. Tapi perlu waspada juga, jangan sampai kelakuan di masa muda merusak masa depannya.
Wahai kawan para remaja
Waspadalah dalam melangkah
Agar tidak menyesal akhirnya

8 komentar:

12duadua © 2014