Pages

Rabu, 21 November 2007

Dinas Pendidikan : Pendidikan Itu Lautan

Rabu, 21 November 2007
Minggu ini saya berkesempatan mengikuti diskusi mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) di jajaran Pemerintah Kota Surabaya. Diskusi diikuti oleh perwakilan dari Dinas Pengkajian, BAPEKO, Disperindag, Dinas Koperasi, Dinas Pertamanan dan Dinas Pendidikan.

Diskusi ini diadakan untuk menindak lanjuti dikeluarkannya Undang-Undang Perseroan Terbatas yang salah satu pasalnya mengatur tentang pelaksanaan Tanggung Jawa Sosial dan Lingkungan yang wajib dilaksanakan oleh perseroan yang menjalankan usaha di bidang yang berkaitan dengan sumber daya alam.

Meski banyak mendapatkan protes dari kalangan pengusaha dan bahkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sendiri masih akan mengajukan gugatan uji materi terhadap undang-undang tersebut, tapi tidak ada salahnya bagi pemerintah kota mempersiapkan seandainya banyak pengusaha yang akan melaksanakan CSR itu.

Yang menarik saat giliran perwakilan dari Dinas Pendidikan diberi kesempatan berbicara, beliau mengungkapkan bahwa pendidikan itu seperti lautan, diberi bantuan berapapun pasti bisa dialokasikan. Maksudnya, permasalahan di dunia pendidikan banyak sekali, mulai dari banyak bangunan sekolah yang roboh sampai peningkatan mutu pendidikan yang masih di level bawah dibandingkan negara-negara maju.

Sementara alokasi dana dari APBD maupun APBN untuk pendidikan masih jauh dari cukup. Amanah UUD yang mengatur 20% anggaran pemerintah untuk pendidikan masih jauh dari kenyataan. Karena itu, berapapun dana bantuan yang akan dialokasikan ke pendidikan pasti dapat disalurkan. Jangan kuatir, pos-posnya masih banyak.

Sontak kami yang hadir semua tersenyum tapi juga getir. Bagaimana pendidikan yang banyak didengungkan menjadi solusi yang jitu mengatasi keterpurukan dan keterbelakangan bangsa ini belum menjadi prioritas dalam penyusunan anggaran negara. Dan berharap banyak kepada pihak swasta untuk bermurah hati rela menyisihkan sebagian keuntungannya untuk membantu pembenahan pendidikan.

Di tahun depan sepertinya pendidikan masih menjadi lautan. Dalam RAPBN 2008 alokasi untuk pendidikan sebesar 61,4 triliun atau 10,8%, masih jauh dari amanat UUD45. Alokasi tersebut lebih kecil dibandingkan anggaran untuk membayar bunga utang yang sebesar 91,54 triliun atau 16,2%.

Dunia pendidikan pun tidak hanya tersenyum tapi akan tertawa terbahak-bahak sambil tangan kanannya memegang dadanya yang terasa sesak. Sementara tangan kirinya menengadah meminta belas kasihan dari program CSR.

--------------------------------------
Illustrasi dari UTA Magazine Online

12 komentar:

12duadua © 2014