Pages

Selasa, 03 Februari 2009

Akhir Yang Baik

Selasa, 03 Februari 2009

Seorang wakil rakyat di Sumatra Utara meninggal ditengah demonstrasi yang rusuh. Masa yang tak terkendali menghalangi evakuasi terhadap dirinya, sehingga serangan jantung terlambat di tangani. Nyawanya tak bisa diselamatkan. Salah satu ruang di tempatnya bekerja menjadi tempat terakhirnya menghirup nafas.

Sebuah catatan kelam tercatat dalam sejarah negara yang merangkak mewujudkan dekokrasi. Seorang teman dalam kesedihannya bertanya, "haruskah setiap perubahan itu perlu ditandai dengan jatuhnya korban?" Sulit untuk mengatakan tidak. Sejarah kita mencatat bahwa perubahan selalu muncul ditandai dengan jatuhnya korban. Reformasi, revolusi 65 dan tentu perubahan yang kita agung-agungkan, Kemerdekaan Indonesia. Semuanya memakan korban.

Ingatan saya melayang pada suatu pagi, empat belas tahun yang lalu ketika bel masuk sekolah belum berbunyi. Ada kabar duka, teman kami meninggal dunia. Ia ditabrak truk dalam perjalanannya menuju sekolah. Saya dan beberapa teman langsung pergi ke rumah duka.

Dalam suasana khidmad prosesi pemakamannya, sesepuh desa memberi petuah. Kematian adalah sebuah kepastian yang tak seorang pun tahu kapan waktunya. Ia adalah akhir sekaligus awal perjalanan. Akhir hidup di dunia dan awal menuju akhirat. Semua pasti berharap, kematian menjadi takdir yang baik, khusnul khatimah.

Tokoh desa itu pun mengatakan, meninggal dalam usaha menuntut ilmu adalah akhir yang baik. Kita semua menjadi saksi, ia adalah anak yang baik, bergaul dengan baik, meninggal pun dalam keadaan baik. Semoga Allah Swt memberi kelapangan baginya. Kami semua mengamini.

Suasana jiwa yang sama pernah saya alami saat mengantar jenazah Mbah Surya, tetangga sebelah rumah. Ia terjatuh dari pohon jati yang akan dirobohkannya. Ya, ia adalah seorang blandong, orang yang berprofesi menebang kayu. Orang kampung yang ingin pohon di kebunnya menjadi kayu penyangga rumah, dialah ahlinya.

Mbah Surya adalah tetangga yang baik, orang tua yang ramah dan kakek yang sangat sayang pada cucunya. Di atas makamnya, kami pun berdoa agar kematiannya adalah akhir yang baik dan karenanya diakhirat nanti ia mendapat tempat yang baik di sisi-Nya.

Saya tidak mengetahui bagaimana pribadi wakil rakyat yang meninggal itu. Namun saya ikut mendoakannya. Semoga kematiannya adalah akhir yang baik. Saya meyakini bahwa seseorang yang meninggal ketika melaksanakan peran (menjalankan profesinya) menciptakan kehidupan yang baik di dunia adalah akhir yang terhormat.

8 komentar:

12duadua © 2014