Pages

Selasa, 12 Juni 2007

Nonton Catur = Nonton Lawak

Selasa, 12 Juni 2007
Baru malam itu saya nonton catur sambil tertawa-tawa, seperti nontok ludruk Kartoloan atau banyolannya dagelan ketoprak. Catur yang biasanya bikin dahi berkerut, karena ikut mikir, waktu itu malah bikin urat syaraf jadi kendor.

Ceritanya, suatu malam sehabis muter-muter, saya mampir ke warungnya Cak Solikin. Banyak sopir angkot yang berkumpul di warung itu, untuk ngopi atau sekedar ngobrol dengan sesama sopir. Warung Cak Solikin tepat di samping terminal angkot. Sambil ngobrol, beberapa sopir bermain catur. Yang lainnya menjadi penonton dan suporter, persis seperti pertandingan sepak bola. Benar, bukan permainan caturnya yang bikin tertawa, tapi komentar dan celetukan suporternya.

Ada ledekan jika pemain lambat jalan karena mikirnya terlalu lama, "Wah seperti nunggu nenek-nenek makan kuwaci".

Tapi giliran pemain mikirnya cepat, langsung merespon gerakan lawannya, yang lain nyeletuk "Wah kuwacinya tidak dikunyah, langsung ditelan".

Karena hiburan gratis itu, saya sering mampir. Sangat menyenangkan, malah lebih menyenangkan dibanding nonton empat mata.

Suasana seperti itu tidak saya jumpai beberapa tahun yang lalu, sebelum ada tindakan tegas bagi para penjudi. Kalau kumpul-kumpul, sopir angkot ditambah tukan becak pasti bermain judi. Sangat memprihatinkan, uang hasil memeras keringat dari pagi sampai sore bisa ludes karena mainan haram itu.

Sejak banyak penggerebekan tukang judi, saya tidak pernah menjumpai arena judi. Mungkin saja tidak berkurang, hanya pindah ke tempat yang tersembunyi. Tapi, paling tidak di tempat umum sudah tidak ada arena permainan itu.

Di malam yang berbeda, saya pernah ngopi di warung itu. Sama, sambil melihat pertandingan catur. Tapi baik yang nonton maupun yang main pada mabuk semua. Botol-botol minuman keras ada dimana-mana, "Anu Mas, lagi ada pesta, Pak Joko tadi menang billiard, juara satu" kata Cak Solikin. Wah, kebiasaan yang satu ini belum hilang juga.

Karena pada linglung, ada jurus maboknya segala. Meski akhirnya langkahnya tepat, tapi sangat sulit menempatkan buah caturnya, pakek muter-muter dulu diatas. Gimana ya kalau Grand Master Utut main lawan jurus mabok itu ? Hehehe, mungkin Utut bisa kalah karena kehilangan konsentrasi.

4 komentar:

12duadua © 2014