Aku tergelitik dengan curhat seorang bloger. Setelah telpon genggam booming, ia tidak lagi bisa menikmati kehangatan ngobrol dengan ayahnya. Sekarang, sering sekali orang tuanya sering sekali masih membicarakan pekerjaan ketika di rumah. Di mobil pun terkadang ayahnya berbicara dengan teman kerjanya. Dulu, bersama keluarga dalam mobil bisa menjadi ajang diskusi yang hangat.
Saking jengkelnya dia bilang "Telepon genggam tidak jarang memaksa manusia (secara sadar maupun tidak sadar) untuk memotong waktu pribadinya (waktu santai, waktu bersama keluarga, waktu merenung, dsb) untuk menambah waktu kerja. Jadi tidak ada penghematan waktu, yang ada adalah pengorbanan waktu untuk pekerjaan."
Trenyuh juga aku membaca penelitian di Inggris yang dikutip detikinet, "Sejumlah ABG (Anak Baru Gede) ternyata terhinggap junk sleep gadget alias tidak cukup tidur akibat kecanduan gadget. Akibatnya, kesehatan mereka pun terancam."Manusia memang selalu berfikir bagaimana menjalani hidup dengan lebih mudah. Olah pikir manusia itu menghasilkan teknologi. Gadget, yang merupakan bagian perkembangan teknologi, berkembang terus. Hidup manusia semakin lama semakin mudah.
Namun demikian, segala macam kemudahan itu bisa "menjebak" manusia sendiri. Pernah nonton Wall-E, film animasi yang lucu sekaligus syarat makna itu? Aku paling terkesan dengan penggambaran keadaan manusia disaat perkembangan teknologi mencapai puncak. Manusia sudah sepenuhnya tergantung pada semua peralatan yang ia ciptakan sendiri. Semua aktifitas manusia dibantu teknologi, bahkan untuk sikat gigi sekalipun.
Ketergantungan itu membuat otot-otot tubuhnya melemah karena jarang dipakai. Sekali terjatuh dari kursi berjalan, susah sekali untuk bangun, apalagi berjalan.
Tentu bukan jaman seperti itu yang ingin kita tuju. Tetapi jaman dimana manusia bisa hidup bersama teknologi, artinya teknologi tetap menjadi sarana yang membuat hidup manusia lebih mudah, tetapi tidak menghilangkan sisi kemanusiaannya.
Setelah menghasilkan teknologi, sepertinya manusia sudah harus berfikir bagaimana menggunakan teknologi itu dengan bijak.
----------------------------------------------
Alhamdulillah it's Friday
"Hidup Bersama Teknologi"
Terbit, Jum'at 7 November 2008
----------------------------------------------
5 komentar: