
Ada dua hal yang menurut saya sangat menarik dari kejadian tersebut. Pertama, sekelompok orang itu melaksanakan tindakannya tidak hanya berdasarkan kabar (laporan) dan prasangka. Sebelum melaksanakan aksinya, salah seorang dari mereka menyamar menjadi karyawan di toko tersebut. Setalah enam hari bekerja, terbukti pemilik toko memang melarang karyawan laki-laki melaksanakan sholat jum'at.
Kedua, saya tidak melihat ada kekerasan dalam aksi tersebut. Tidak ada barang yang dirusak, tidak ada kaca yang pecah bahkan tidak ada teriakan-teriakan provokatif yang memancing emosi. Meskipun dalam suasana yang tegang kedua belah pihak (pemilik toko dan kelompok orang yang berakasi), saling berdialog. Mereka menjelaskan kepada pemilik toko bahwa menjalankan sholat jum'at adalah wajib bagi laki-laki muslim. Sedangkan pemilik toko mencoba menjelaskan alasannya. Sebenarnya tidak masalah kalau karyawannya meminta ijin untuk menjalankan sholat jum'at, yang menjadi masalah karyawannya tidak meminta ijin terlebih dahulu kepadanya dan tidak segera kembali bekerja setelah sholat, seringnya mereka kembali ke toko setelah jam dua siang.
Dalam kehidupan ini benturan antar kepentingan dan budaya pasti akan terjadi. Apalagi di jaman sekarang ini ketika teknologi informasi berkembang pesat dan transportasi semakin mudah membawa kita kemana saja yang kita inginkan. Yang lebih penting bukan bagaimana menghindari benturan itu terjadi tetapi bagaimana membuat benturan tersebut tidak sampai menimbulkan dampak negatif, kerusakan dan permusuhan. Kalau bisa benturan itu menimbulkan sikap saling pengertian dan saling menghormati.
Alhamdulillah, sampai berita tersebut selesai disiarkan tidak terjadi peristiwa yang meresahkan, damai-damai saja. Semoga keduanya saling mengerti, pemilik toko mengerti bahwa ada kewajiban yang harus dilaksanakan oleh laki-laki muslim pada hari jum'at siang dan memberikan keleluasaan bagi mereka untuk melaksanakannya. Karyawannya juga harus mengerti bahwa ada tanggung jawab untuk menjaga toko sehingga tidak menggunakan kesempatan dan kepercayaan itu untuk kepentingannya pribadi.
Akhirnya semoga terjadi hubungan yang harmonis yang saling menguntungkan. Pemilik toko dapat terbantu untuk menjalankan usahanya dan karyawanpun tertolong dengan mendapatkan pekerjaan.
3 komentar: