Pages

Rabu, 07 Maret 2007

Paradigma Terhadap Sebuah Buku

Rabu, 07 Maret 2007


Pernahkah teman-teman membeli buku dan setelah membaca beberapa bab awal merasa kecewa karena isinya tidak sesuai dengan yang kita bayangkan ? Saya pernah beberapa kali mengalaminya, bahkan ada buku yang sampai sekarang belum selesai saya baca dan saya tinggal begitu saja.

Sudah menjadi pemahaman bersama bahwa buku adalah jendela ilmu pengetahuan, pembuka wawasan dan sumber pencerahan. Membaca buku sama seperti membuka jendela, memberi kesempatan udara yang segar masuk ke otak kita, membebaskan diri dari ruang berfikir yang pengap dan memperluas pandangan sampai jauh ke luar.

Tidak heran jika ada orang yang tergila-gila membaca buku, koleksi bukunya sampai ribuan buah, tertumpuk di semua ruangan di rumahnya sampai-sampai tidak tersedia tempat duduk untuk tamu di ruang tamunya karena penuh dengan tumpukan buku-buku.

Saya pun mempunyai pemahaman seperti itu. Saya suka membaca buku, meskipun termasuk yang terlambat memulainya. Ada alokasi dana untuk membeli buku dalam anggaran bulanan saya, meskipun tidak selalu ada, tergantung kebutuhan, dan jumlahnya tidak terlalu besar. Karena itu saya harus selektif dalam memilih buku, kalau perlu harus membaca beberapa halaman secara acak untuk memastikan buku ini memang saya butuhkan.

Karena memilih-milih itu suatu saat saya kecewa dengan buku yang saya beli, habis plastik pembungkusnya tidak boleh dibuka, jadi tidak bisa membaca sepintas isinya. Ternyata buku yang saya beli tidak sesuai dengan kebutuhan yang saya inginkan. Jadilah buku itu hanya menjadi koleksi saja.

Setelah beberapa lama (lebih dari setahun) saya iseng-iseng membuka buku itu kembali dan membacanya mulai dari awal. Ternyata buku itu berubah menjadi buku yang menarik. Saya senang sekali membacanya. Banyak hal yang saya dapat yang dulu tidak saya temukan.

Pengalaman dan peristiwa yang kita alami membentuk paradigma kita. Paradigma itu berproses, berubah-ubah sesuai dengan bertambahnya pengalaman dan peristiwa yang kita alami. Pun demikian, paradigma terhadap sebuah buku bisa berubah karena bertambahnya pengalaman dan peristiwa yang kita alami. Dulu, saya tidak bisa menangkap pesan yang disampaikan penulis lewat buku itu, tapi setalah beberapa saat membacanya kembali, pesan-pesan itu tampak dan bermunculan.

Pernah juga saya punya ide untuk menulis tentang sebuah tema. Selain mencari-cari sumber inspirasi di internet saya juga mengaduk-aduk rak buku saya, mencari-cari buku yang kira-kira dapat dijadikan sumber bacaan. Saya menemukan sebuah buku yang dulu tidak selesai saya baca. Ternyata saya menemukan sumber yang bagus sekali untuk tema yang akan saya tulis di bab-bab terakhir buku itu.

Jadi memang tidak ada ruginya membeli buku, buku apapun, karena suatu saat akan sangat berguna, jika bukan untuk kita, mungkin untuk anak cucu kita atau orang lain dikemudian hari. Karena itu saya bercita-cita suatu saat mempunyai perpustakaan pribadi dengan koleksi buku yang beragam, syukur-syukur bisa membentuk komunitas membaca untuk tetangga-tetangga saya....




17 komentar:

12duadua © 2014