Orang yang berjasa untuk terciptanya suasana yang memungkinkan setiap
manusia berkembang menjalankan tugas kehidupannya, itulah Pahlawan.
manusia berkembang menjalankan tugas kehidupannya, itulah Pahlawan.

Tanggal 10 November mempunyai sejarah tersendiri bagi bangsa Indonesia, lebih khusus lagi bagi masyarakat Surabaya. Lebih dari setengah abad yang lalu, sejarah mencatat terjadinya perlawanan dari rakyat Surabaya (yang lebih dikenal dengan sebutan Arek Surabaya) dengan senjata seadanya melawan tentara Sekutu yang bersenjata lebih modern. Pertempuran yang tidak seimbang itu mengakibatkan banyak Arek Surabaya yang gugur, menjadi Pahlawan. Saya tidak tahu persis siapa yang memenangkan pertempuran itu, Arek Surabaya atau tentara Sekutu. Saya hanya tahu dari informasi yang disampaikan guru sejarah saya waktu SMA dulu bahwa Arek Surabaya berhasil menjadikan tentara sekutu kalang kabut hingga Sang Jendral (Mallaby) tewas dalam pertempuran itu. Arek Surabaya juga berhasil merobek warna biru dari bendera Belanda sehingga hanya tersisa warna merah dan putihnya dan mengibarkannya kembali di tiang menara Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit).
Karena peristiwa itu, tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan dan Surabaya disebut sebagai Kota Pahlawan. Di pusat pertempuran itu juga dibangun Tugu Pahlawan sebagai tugu peringatan.
Pahlawan. Siapa sebenarnya pahlawan itu ? Orang yang berjasa, benar. Berjasa untuk apa ? Merebut kemerdekaan dan mempertahankannya, menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang terhormat sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia, menegakkan keadilan dan menciptakan kemakmuran, menjadikan dan mengupayakan kecerdasan bangsa, menjaga moral dan martabat bangsa, mengentaskan bangsa dari kemiskinan (bukan memberantas kemiskinan lho). Saya kira semuanya benar. Orang yang berjasa untuk terciptanya suasana yang memungkinkan setiap manusia berkembang menjalankan tugas kehidupannya, itulah Pahlawan.
Manusia yang hidup tertindas dialam penjajahan (manusia yang tidak merdeka), manusia yang bodoh, manusia yang tidak bermoral dan manusia yang hidup dalam kemiskinan tentu tidak bisa berkembang, tidak bisa menjalankan tugas kehidupannya. Atau paling tidak, mereka tidak bisa memaksimalkan potensi yang diberikan kepadanya untuk tugas kehidupannya. Seorang yang disebut Pahlawan berjasa untuk menghilangkan semua hambatan itu.
Siapa yang memberi gelar Pahlawan kepada seseorang ? Tentu bukan orang itu sendiri, tapi masyarakatlah yang memberikan pengakuannya. Semakin banyak masyarakat yang mengakui jasanya semakin tinggi pula kualitas kepahlawanannya.
Ada dua contoh menarik yang bisa kita renungkan di Hari Pahlawan ini.
Karena peristiwa itu, tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan dan Surabaya disebut sebagai Kota Pahlawan. Di pusat pertempuran itu juga dibangun Tugu Pahlawan sebagai tugu peringatan.
Pahlawan. Siapa sebenarnya pahlawan itu ? Orang yang berjasa, benar. Berjasa untuk apa ? Merebut kemerdekaan dan mempertahankannya, menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang terhormat sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia, menegakkan keadilan dan menciptakan kemakmuran, menjadikan dan mengupayakan kecerdasan bangsa, menjaga moral dan martabat bangsa, mengentaskan bangsa dari kemiskinan (bukan memberantas kemiskinan lho). Saya kira semuanya benar. Orang yang berjasa untuk terciptanya suasana yang memungkinkan setiap manusia berkembang menjalankan tugas kehidupannya, itulah Pahlawan.
Manusia yang hidup tertindas dialam penjajahan (manusia yang tidak merdeka), manusia yang bodoh, manusia yang tidak bermoral dan manusia yang hidup dalam kemiskinan tentu tidak bisa berkembang, tidak bisa menjalankan tugas kehidupannya. Atau paling tidak, mereka tidak bisa memaksimalkan potensi yang diberikan kepadanya untuk tugas kehidupannya. Seorang yang disebut Pahlawan berjasa untuk menghilangkan semua hambatan itu.
Siapa yang memberi gelar Pahlawan kepada seseorang ? Tentu bukan orang itu sendiri, tapi masyarakatlah yang memberikan pengakuannya. Semakin banyak masyarakat yang mengakui jasanya semakin tinggi pula kualitas kepahlawanannya.
Ada dua contoh menarik yang bisa kita renungkan di Hari Pahlawan ini.


Sekarang terserah Anda sekalian, siapa yang bisa dianggap Pahlawan dan siapa yang Pecundang.
9 komentar: