
Untuk mengobati kerinduanku akan hujan, aku googling (berselancar di Google), mencari puisi-puisi tentang hujan. Dan menemukan satu puisi dari Sapardi Djoko Damono, " Hujan Bulan Juni"
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Teringat pula masa kecil di kampung ketika penghujan tak kunjung tiba, setiap habis adzan magrib, kami berpujian bersama di mushola dekat rumah memohon pada Yang Mengatur Musim untuk mendatangkan hujan.
Duh Gusti Allah
Kulo nyuwun jawah
Jawah ingkang deres
Sarto nylametaken
Ya Allah / Kami mohon turunkan hujan / Hujan yang deras / Dan hujan menyelamatkan. Begitulah doa kami waktu itu yang sekarang menjadi doaku. Semoga Allah mendengarkan dan mengabulkan permintaanku.
12 komentar: