
Beberapa tahun yang lalu kau membawa bangga. Namamu dan keluargamu harum semerbak menyebar ke seluruh pelosok desa. Meskipun ada saja orang yang tidak percaya, dan mengatakan hanya keberuntunganlah yang membawamu sampai disini. Tapi riak itu hilang karna kerasnya sanjungan dan pujaan padamu.
Tidakkah kau ingat itu kawan ?
Tongkat itu kau yang pegang. Semua rela. Semua lega. Berharap kau bawa tongkat itu ke puncak, menghunjamkannya keras-keras. Hingga batangnya hilang ditelan bumi. Dan pesta diadakan. Gendang dan tambur dibunyikan. Tembang-tembang riang dinyanyikan. Makanan dihidangkan. Lonceng berdentang sepanjang pekan. Tanda kemenangan telah datang.
Tidakkah kau ingat itu kawan ?
Puncak kian dekat. Rumput hijau diatasnya terlihat jelas. Hutan kau tinggalkan. Hanya ilalang saja yang tersisa. Kau bisa pilih jalan mana saja yang kau suka. Tidak ada yang mendua. Semua berujung kesana.
Tapi apa yang kaulakukan kawan. Tidaklah lekas bergegas. Berlari melupakan perih. Berdiri meninggalkan tindih. Tendang meninggalkan kenang.
Kau terlalu menepi. Terlena keindahan puri. Meskipun itu hanya mimpi.
Dan ketika mimpi itu pergi. Semua Kau akhiri
24 komentar: