
Semburan lumpur Lapindo sudah menginjak hari ke 100. Berbagai upaya
sudah dilakukan, tetapi tanda-tanda semburan akan berhenti masih belum
terlihat. Permasalahan sosial yang muncul akibat bencana itu sudah pada
taraf yang mengkawatirkan, mulai dari terhambatnya jalur lalulintas
yang sangat berpengaruh pada perkembangan ekonomi Jawa Timur sampai
pada bentrokan antar warga yang tidak ingin lumpur masuk ke desanya.
Permasalahan tersebut bertambah berat mengingat sebentar lagi musim
hujan tiba. Jika hujan sudah turun, penanganan luberan lumpur akan
semakin sulit ditanggulangi. Daerah yang terkena banjir lumpur akan
semakin luas.
Inilah yang mungkin membuat Mulyono (77), seorang bapak penganut Aliran
Kejawen Sapta Darma di Semarang, merasa ikut prihatin. Keprihatinannya
itu membuatnya melakukan ritual (sembahyang) ala kejawen untuk meminta
petunjuk dari Yang Maha Agung. Dan pada Jum'at Wage kemarin (1
September 2006) dia mendapat bisikan yang menyebutkan dia dan
teman-temannya harus membantu menghentikan semburan lumpur Lapindo.
"Bisikan itu menyebutkan bahwa saya dan teman-teman harus membantu bencana lumpur di Sidoarjo."
Perlu ritual khusus (semacam sembahyang juga) untuk menghentikan
lumpur itu, tambahnya. Bantuan itu akan diberikan Mulyono jika korban
atau warga Sidoarjo memintanya. Jika tidak maka dia hanya akan membantu
dengan doa.
Akankah warga Sidoarjo tergerak meminta bantuan pada Mulyono dan Sapta Darma ?
sudah dilakukan, tetapi tanda-tanda semburan akan berhenti masih belum
terlihat. Permasalahan sosial yang muncul akibat bencana itu sudah pada
taraf yang mengkawatirkan, mulai dari terhambatnya jalur lalulintas
yang sangat berpengaruh pada perkembangan ekonomi Jawa Timur sampai
pada bentrokan antar warga yang tidak ingin lumpur masuk ke desanya.
Permasalahan tersebut bertambah berat mengingat sebentar lagi musim
hujan tiba. Jika hujan sudah turun, penanganan luberan lumpur akan
semakin sulit ditanggulangi. Daerah yang terkena banjir lumpur akan
semakin luas.
Inilah yang mungkin membuat Mulyono (77), seorang bapak penganut Aliran
Kejawen Sapta Darma di Semarang, merasa ikut prihatin. Keprihatinannya
itu membuatnya melakukan ritual (sembahyang) ala kejawen untuk meminta
petunjuk dari Yang Maha Agung. Dan pada Jum'at Wage kemarin (1
September 2006) dia mendapat bisikan yang menyebutkan dia dan
teman-temannya harus membantu menghentikan semburan lumpur Lapindo.
Perlu ritual khusus (semacam sembahyang juga) untuk menghentikan
lumpur itu, tambahnya. Bantuan itu akan diberikan Mulyono jika korban
atau warga Sidoarjo memintanya. Jika tidak maka dia hanya akan membantu
dengan doa.
Akankah warga Sidoarjo tergerak meminta bantuan pada Mulyono dan Sapta Darma ?
25 komentar: