Pages

Kamis, 14 September 2006

Jangan-jangan Darwin Benar

Kamis, 14 September 2006


Bukan, saya bukan pendukung teori evolusi Darwin, tidak bermaksud pula mengkoreksi Harun Yahya yang menentang teori evolusi itu.
Saya hanya pembaca dan penikmat teori kedua tokoh tersebut. Pernyataan yang kurang berdasar itu tercetus ketika saya naik bus
dari Surabaya ke Malang. Sopir bus mengendarainya dengan ugal-ugalan,
meliuk-liuk kekanan dan kekiri, padahal waktu itu lalulintas sedang
padat. Sering bus melewati batas tengah jalan meskipun terlihat jelas diarah yang
berlawanan ada kendaraan yang akan lewat. Apa boleh buat, daripada tertabrak bus dan mati konyol, kendaraan yang berlawanan
arah mengalah dan turun dari badan jalan. Memang jalan seperti sudah menjadi
milik sopir bus.



Semua tahu kalau bus itu sudah mondar-mandir Surabaya-Malang
berkali-kali bahkan mungkin sudah ratusan kali. Semuapun tahu kalau
sopir bus itu mempunyai jam kendara (menyamakan dengan jam terbang
untuk pilot) yang tinggi, sangat mahir mengendalikan kendaraan yang
berbadan besar itu. Tapi, apakah pada tempatnya mengendalikan bus
sesuka hatinya, tidak memberi kesempatan pengguna jalan yang lain untuk
melewatinya dengan nyaman.



Gila. Sebutan itu mungkin pantas diberikan untuknya. Jangankan sepeda
motor, truk besarpun dilawan. Tidak merasa bersalah, malah tertawa
dengan bangga. Benar-benar sopir yang kurang waras.



Kemudian, saya ingat, saya pernah melihat tayangan di TV tentang
sekolompok kera yang hidup di hutan. Dalam hidup berkelompok,
kera-kera menandai batas-batas daerah yang dianggap wilayah
kekuasaannya. Jika ada kera dari kelompok lain masuk daerah itu,
pasti akan dilawan. Tidak perduli, kera pendatang itu bermaksud baik
atau jahat. Semua makanan di daerah kekuasaan itu juga menjadi milik
kelompok itu.



Darwin mendasarkan teorinya pada garis keturunan yang sama (common descent), keanekaragamaan makhluk hidup di alam ini terjadi karena penyesuaian diri dengan habitat hidupnya. Karena
kesamaan sifat antara sopir bus dan kera, mungkin Darwin benar. Jika
dirunut jauh ke belakang, sopir bus itu mempunyai nenek moyang yang
sama dengan kera-kera yang ada di hutan.



Ya... semoga hanya sopir bus itu saja yang bernenek moyang kera.














16 komentar:

12duadua © 2014