Bagi Ahmad Muslim Suroyo, imam masjid di daerah Lebak Bulus, dakwah dengan kata-kata tidaklah cukup. Masyarakat kini banyak yang terhimpit masalah ekonomi. Kalau pun mereka mau ikut pengajian, hanya sekadar datang saja. Setelah itu apa yang disampaikan dalam pengajian akan banyak lewat begitu saja. Memang wajar, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah mencukupi kebutuhan ekonomi rumahtangganya. Selama belum teratasi, sulit memberi mereka pengetahuan agama.
Ahmad tinggal di rumah kontrakan. Sebagian besar tetangganya keluarga kurang mampu. Ada tukang bubur ayam, penjual nasi goreng, pengamen, dan juga penjual buah. Ahmad prihatin melihat kondisi tetangganya. Muncullah keinginan membantu mereka. Ia membuat acara-acara memperingati hari besar Islam. Tak hanya ceramah, tetapi juga ada bazar sembako dengan separuh harga di pasaran.
Dari situ muncul lagi idenya untuk membuat pendidikan gratis untuk mereka. Semula ia hanya menargetkan 20 sampai 30 anak. Namun ternyata antusiasme masyarakat sangat tinggi. Rumah kontrakannya tak cukup menampung mereka. “Alhamdulillah, ada salah satu warga yang mengizinkan tempatnya dijadikan ruang kelas,” kenangnya.
Ia memberanikan diri mengungkapkan kegelisahannya itu kepada para jamaah di masjid tempatnya menjadi imam. Mereka mendukung dengan memberikan sumbangan. Bahkan ada jamaah yang menyisihkan uangnya sebesar satu juta rupiah per bulan. “Alhamdulillah, saat ini dana operasional untuk dua tahun mendatang sudah tercukupi,” ujarnya sembari tersenyum. Ahmad juga mengatakan, saat ini yayasannya sudah bisa mengangkat tiga anak asuh dan memberikan bantuan modal untuk usaha. «
----------------------------------------------------------------
Alhamdulillah it's Firday Edisi 19
"Fanatisme: Perlukah"
----------------------------------------------------------------
6 komentar: