
Sudah banyak orang yang memprotes hal ini. Permen bukanlah alat tukar yang syah. Kalau mau adil, seharusnya supermarket juga menerima jika pembeli membayar dengan permen, kenyataanya kan tidak demikian.
Lain-lagi supermarket lokal di dekat rumah saya. Harga-harga yang dipasang sama persis dengan supermarket-supermarket lainnya tetapi ada tulisan besar di depan kasir yang berbunyi "Pembulatan harga akan disumbangkan ke panti asuhan". Kalau dihitung-hitung dalam sehari hasil pembulatan itu cukup besar juga, bisa sampai ratusan ribu bahkan jutaan jika pada hari libur atau mendekati lebaran.
Kemarin saya membaca di rubrik "sungguh-sungguh terjadi" di Kedaulatan Rakyat, ada penjual soto di alun-alun kota Magelang yang memasang tulisan di tendanya "Soto Rp. 1.955, yang Rp 5 mohon diikhlaskan ya !!". Hehehehehe...kalau yang satu ini pasti saya iklhas....
Gambar diambil dari http://arbredespossibles2.free.fr/
16 komentar: