Pages

Selasa, 28 Februari 2006

Maafkan Aku

Selasa, 28 Februari 2006


Dalam angkot menuju terminal. Aku sangat gelisah waktu itu. Kuperiksa
kembali semua kantong baju, celana dan jaket yang melekat di tubuhku.
Juga kantong-kantong tas yang kubawa. Tapi aku tidak menemukan 2.000
rupiah untuk membayar angkot.



Aku mengeluarkan dompet dan kulihat lagi isinya, hanya 2 lembar 50
ribuan. Waktu berangkat aku lupa menyiapkan uang pas. Sambil
menenangkan diri aku berdoa semoga sopir angkot punya uang kembaliannya.



"Peron Pak" aku menyebutkan dimana aku harus turun.




Tepat di depan peron, depan terminal, angkot berhenti. Aku turun. Dari
jendel pintu depan angkot sebelah kiri aku memberikan 50 ribuan kepada
sopir angkot dengan tetap berdoa ia punya kemballian. Sopir angkot
marah-marah, tancap gas dan langsung pergi. Ternyata uang yang ada
padanya belum cukup untuk memberiku kembalian. Mungkin hari masih pagi,
ia baru berangkat dari rumah




Aku berjalan masuk ke terminal dengan hati yang sedih. Hari ini, aku
telah mengurangi penghasilan sopir angkot 2.000 rupiah dari yang
seharusnya ia terima




"Maafkan aku Pak, aku benar-benar lupa." gumamku dalam hati.




Aku harus lebih cermat lagi setiap kali akan naik angkot, memeriksa kembali apakah sudah aku siapkan uang pas untuk membayarnya.






13 komentar:

12duadua © 2014