Pages

Selasa, 24 April 2007

Minat Baca dan Persepsi terhadap Informasi

Selasa, 24 April 2007
Tanggal 23 April kemarin diperingati sebagai World Book Day, hari buku sedunia. Baru pertama kali ini saya mendengar ada hari buku, mungkin aku bukan pecinta buku sejati. Di Indonesia sendiri baru dua kali dirayakan. Yang pertama tahun kemarin, atas prakarsa Forum Indonesia Membaca.

Melihat sejarah dicetuskannya hari buku dunia memang unik. Dimulai jaman abad pertengahan, pada tanggal 23 April ada tradisi dimana laki-laki memberikan mawar kepada perempuan, kekasihnya. Sejak 1923, untuk menghormati Miguel de Cervantes, seorang pengarang dari Spanyol, para pedagang buku merubah tradisi mawar tersebut. Perempuan yang diberi mawar membalasnya dengan memberi buku. Tahun 1995, Konferensi Umum UNESCO di Paris memutuskan tanggal 23 April sebagai hari buku dunia.

Seberapa pentingnyakah buku sehingga perlu ada hari buku setiap tahunnya ?

Fasli Jalal dan Nina Sardjunani dalam sebuah papernya menghubungkan antara tingkat literasi (melek huruf) dengan harapan hidup masyarakat. Ternyata ada korelasi yang positif antara keduanya, artinya semakin tinggi tingkat literasi sebuah masyarakat semakin tinggi pula harapan hidupnya.



Literasi sendiri secara sederhana diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis. Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, literasi mempunyai arti kemampuan memperoleh informasi dan menggunakannya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Menilik literasi negara-negara lain di dunia, Indonesia berada pada urutan ke-95 dari 176 negara, dibawah Malaysia, Vietnam, Singapura dan Filipina. Ya, kita harus berjuang lebih keras lagi.

Untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah meningkatkan minat bacanya. Masyarakat dengan minat baca yang rendah tentu tingkat literasinya juga rendah. Tetapi jangan salah, minat baca belum tentu dipengaruhi oleh keadaan ekonomi, orang kaya belum tentu mempunyai minat baca yang tinggi. Minat baca lebih dipengaruhi oleh persepsi masyarakat terhadap informasi. Apakah menilai informasi berguna bagi kelangsungan hidup dan masa depan atau tidak ?

Kampanye meningkatkan minat baca lebih baik dimulai dengan penyadaran pentingnya informasi bagi kualitas hidup masyarakat dan menjamin masa depannya kelak.

13 komentar:

12duadua © 2014