Dulu saya mempunyai anggapan, pekerjaan yang paling mulia adalah menjadi seorang dokter. Saya membayangkan betapa sangat bergunanya menjadi seorang dokter. Bisa menolong sesamanya yang sedang menderita. Membantu manusia yang lain untuk bisa menjalankan kehidupannya dengan baik. Cita-cita menjadi dokter adalah cita-cita tertinggi bagi kemanusiaan. Saya menjadi paham ketika para orang tua banyak yang menganjurkan anaknya untuk menjadi dokter. Tidak pernah saya mendengar orang tua yang ingin anaknya menjadi penulis, kecuali mungkin orang tua yang penulis itu sendiri.
Sekarang, saya mempunyai pandangan yang lain. Ternyata menjadi penulis tidak kalah mulianya dengan menjadi dokter. Penulis juga sangat berguna bagi kemanusiaan. Membaca karya seorang penulis, seseorang bisa terbuka pemikirannya, tergugah kesadarannya dan terbangun pandangan hidupnya sehingga sama seperti orang yang sembuh dari penyakit, bisa menjalankan kehidupannya dengan lebih baik.
Lebih luas lagi, pengaruh pemikiran seorang penulis mampu menggerakkan masyarakat sebuah bangsa untuk bangkit dari ketertindasannya. Juga memberikan arah bagi terbentuknya bangsa. Tengoklah Hatta, pemikirannya yang tertuang dalam "Demokrasi Kita" banyak diakui sebagai peletak dasar-dasar demokrasi yang saat ini menjadi sistem yang dianut Indonesia. Karyanya yang lain, "Dasar Politik Luar Negeri Indonesia" mampu megegaskan prinsip-prinsip kebijakan luar negeri yang sampai sekarang masih dipegang Indonesia yaitu politik bebas aktif.
"catatan seorang demonstran", sebuah catatan harian yang banyak mengilhami aktifis mahasiswa saat melakukan demonstrasi menentang kekuasaan Orde Baru. Catatan ini menjadi bacaan wajib bagi aktifis mahasiswa. "Habis Gelap Terbitlah Terang", kumpulan surat-surat Kartini tentang kebebasan dan cita-cita, memberikan pandangan yang baru bagaimana seorang perempuan menempatkan diri dan bersama-sama kaum laki-laki berkontribusi dalam menjalankan kehidupan.
Tidak kalah hebatnya, "Laskar Pelangi", menumbuhkan semangat bagi para muda sekarang mengejar cita-cita meski rintangan banyak menghadang. Saya terharu ketika seorang ibu memberi kesaksian bahwa novel Laskar Pelangi mampu menggugah anaknya untuk insaf dari pengaruh narkoba dan berjanji akan bersungguh-sungguh menempuh pendidikan di sekolah.
Wah sangat banyak jika harus saya tuliskan disini, termasuk kitab-kitab agama karangan para ulama kita. Pada akhirnya, saya akan rela ketika suatu saat nanti anak saya bilang, "yah saya ingin menjadi penulis."
11 komentar: