Pages

Rabu, 26 Juli 2006

Terapi Ion : Mengeluarkan Racun Dalam Tubuh

Rabu, 26 Juli 2006


Waktu kami berkunjung ke rumah mertua, tiba-tiba Ibu mertua saya
menawari kami mencoba terapi ion. Kebetulan sebulan yang lalu ibu
dibelikan kakak ipar seperangkat alat terapi tersebut. Sebetulnya saya
agak geli menerima tawaran tersebut dan bertanya-tanya benarkah terapi
semacam itu dapat menghilangkan berbagai macam penyakit termasuk
penyakit yang berat. Tapi tidak apa-apa mencobanya sekaligus
menyenyangkan hati ibu mertua.




Memang, akhir-akhir ini banyak saya lihat spanduk dan brosur yang
mengiklankan pengobatan alternatif dengan terapi ion. Katanya, terapi
ini dapat menghilangkan racun-racun yang ada dalam tubuh dan juga dapat
mengobati berbagai gejala tidak enak badan seperti susah tidur, badan
pegel linu, rematik dan daya tahan tubuh yang lemah. Bahkan dapat juga
menghilangkan (mengurangi) keluhan penyakit-penyakit dalam seperti
ginjal, lever, asam urat dan aliran darah yang kurang lancar.

Terapi ini cukup mudah dan murah. Pasien hanya merendamkan kedua kaki
dengan air garam bersama dengan alat terapi diantara kedua telapak
kakinya. Penyakit yang diderita pasien di diteksi dengan melihat warna
air rendaman, misalnya kalau air rendaman berwarna kuning kehijauan
berarti pasien menderita penyakit ginjal dan saluran kencing lainnya,
kalau coklat kehitaman berarti liver atau gangguan akibat merokok,
warna hijau tua berarti gangguan pada empedu dan sebagainya. Untuk satu
kali terapi biaya yang dikenakan pasien antara 5 sampai 10 ribu. Terapi
akan efektif jika diulang sebanyak 6 kali.


Menjamurnya terapi ion tersebut menggelitik seorang profesor dari salah
satu universitas negri di Surabaya untuk membuktikannya dalam
serangkaian penelitian. Setelah meneliti kandungan air rendaman di
laboratorium, ternyata tidak ada racun didalamnya, air rendaman itu
hanya mengandung leburan logam yang bersal dari elektroda yang
digunakan. Jadi terapi ion itu sama sekali tidak dapat menghilangkan
racun dalam tubuhr

Tapi mengapa penelitian itu berbeda dengan testimoni para pasien yang
pernah menggunakannya ? Berikut tertimoni pasien yang dimuat dalam
salah satu surat kabar nasional.





















Marlina (48 tahun),
karyawati sebuah penerbitan di Jakarta, sudah lama susah tidur.Berbagai
terapi sudah diikuti, tetapi belum juga terlihat hasilnya. Akibatnya,
ia terlihat kurang segar. Untunglah, lewat terapi ion detoks , Marlina
bisa tidur nyenyak. Badan pun lebih segar. Katanya, saat didetoks, air rendaman kakinya berwarna cokelat tua.








Perasaan
dikungkung stres menimpa Rini (40), karyawati sebuah perusahaan asuransi. Seperti
halnya Marlina, terapi penghilang stres
telah dijalaninya. Sayangnya, semua pengobatan itu tak juga menunjukkan hasil signifikan. Nah, setelah menjalani
detoksifikasi sebanyak 3 kali, Rini
mampu berpikir jernih. Selain itu, berat badan turun, semula 70 kg menjadi 67 kg. Saat diterapi, warna air
berubah menjadi kehitaman dan timbul genangan minyak.








Subianto
(27)
didiagnosis mengalami gangguan hati. Ia merasa nyeri luar biasa bila perut
sebelah kanan ditekan dengan jari. Setelah menjalani terapi ion detoks , Subianto
tidak merasa sakit lagi. Warna air hasil
rendaman kaki Subianto hitam pekat dan terdapat endapan seperti lumut.

Lebih aman, untuk menghilangkan racun dalam tubuh, banyak-banyak minum
air putih. Racun dan zat-zat lain yang tidak dibutuhkan dalam tubuh
akan dibuang melalui keringat.





















21 komentar:

12duadua © 2014